skip to main |
skip to sidebar
07.37
Unknown
Yg
nakal, sering marah ma ibu, sering bentak ibu, sering buat ibu jengkel
atau nangis, baca ini, WAJIB baca ini... Biar kita semua sadar apa arti
seorang Ibu...
Di sebuah desa ada seorang ibu yang sudah tua hidup berdua dengan anak
satu-satunya. Suaminya sudah lama meninggal karena sakit. Sang ibu
seringkali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya. Anaknya mempunyai
tabiat yang sangat buruk, yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam, dan
banyak lagi yang membuat si ibu sering menangis meratapi nasibnya yang
malang. Namun begitu, ibu tua itu selalu berdo’a agar anaknya dapat
sadar dan bertaubat atas perbuatannya.
Suatu hari, si anak
kembali mencuri di sebuah rumah penduduk desa. Namun malang nasib anak
itu, dia tertangkap oleh penduduk, lalu dibawa ke pengadilan kerajaan
sesuai dengan kebiasaan kerajaan.
Setelah ditimbang
berdasarkan seringnya ia mencuri, maka tanpa ampun lagi anak lelaki
tersebut dijatuhi hukuman pancung. Pengumuman hukuman tersebut
disebarkan keseluruh desa. Hukuman pancung akan dilaksanakan esok
harinya di depan rakyat desa kerajaan tepat pada saat lonceng kerajaan
berdentang menandakan pukul enam pagi.
Berita hukuman itu
akhirnya sampai ke telinga ibunya. Ia menangis meratapi anak yang sangat
dicintainya, sambil berdo’a kepada Allah SWT. Dengan tertatih-tatih si
ibu tersebut mendatangi raja dan memohon agar anaknya dibebaskan, tapi
keputusan raja sudah bulat, si anak harus tetap menjalani hukuman.
Dengan hati hancur si ibu kembali ke rumah.
Keesokan harinya, di tempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong-bondong untuk menyaksikan hukuman pancung tersebut.
Sang algojo sudah siap dengan pancungnya, dan si anak tadi sudah pasrah
menantikan saat ajal menjemputnya. Terbayang di mata si anak wajah
ibunya yang sudah tua; tanpa terasa dia menangis menyesali perbuatannya.
Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba. Sampai waktu yang
ditentukan, lonceng kerajaan belum juga berdentang. Suasana mulai gaduh.
Sudah lewat sepuluh menit dari waktunya. Akhirnya didatangilah petugas
yang membunyikan lonceng di kerajaan. Petugas yang membunyikan lonceng
tersebut juga mengaku heran, karena sudah dari tadi dia menarik lonceng
tetapi suara dentangnya tidak terdengar.
Ketika mereka sedang
terheran-heran, tiba-tiba dari tali yang dipegannya untuk membunyikan
lonceng mengalir darah. Darah tersebut datangnya dari atas yang berasal
dari tempat lonceng diikat.
Dengan jantung berdebar-debar seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidik sumber darah itu.
Tahukah anda apa yang terjadi? Ternyata di dalam lonceng besar itu,
ditemui tubuh seorang ibu tua dengan kepala pecah berlumuran darah.
Dia memeluk bandul di dalam lonceng yang mengakibatkan lonceng tidak
berbunyi, sebagai gantinya kepalanya yang terbentur ke dinding lonceng.
Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air
mata. Sedangkan si anak meraung-raung memeluk tubuh ibunya yang sudah
diturunkan. Dia menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya.
Ternyata malam sebelumnya, si ibu dengan susah payah memanjat ke atas
dan mengikat dirinya di lonceng tersebut serta memeluk besi di dalam
lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya, agar ketika lonceg
pagi dibunyikan tidak terdengar dentangnya saat hukuman pancung
dilaksanakan.
0 komentar:
Posting Komentar