Senin, 30 Januari 2012

SKB (Setudi Kelayakan Bisnis)

BAB II
MENJALANKAN BISNIS
Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan
taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu
membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan modal kecil pun
sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar. Pengembangan usaha lewat
metode bottom-up marketing jauh lebih menguntungkan dibandingkan
pendektaan top-down, yang selama ini dipraktikkan. Pengusaha mesti
punya taktik, dalam artian, pengusaha mesti punya ide untuk dijadikan
pegangan dalam membuka usahanya. Harus punya taktik dan strategi
dulu, kalau sudah berhasil baru dikembangkan. Konsultan bisnis dan
motivator Tung Desem Waringan menyarankan pengusaha untuk
membuka usaha dalam skala kecil dulu. Setelah terbukti mampu
menghasilkan keuntungan, pengusaha dianjurkan memikirkan strategi
besar untuk melipatkan keuntungan.

Pengusaha mesti memikirkan keuntungan tambahan yang bisa
ditawarkan bisnisnya. Ultimate advantage ini sangat penting mengingat
persaingan bisnis di zaman serba canggih ini sudah makin ketat. Di
samping itu, kita perlu memandang penting adanya penawaran yang
sensasional dan penawaran yang menggunakan garansi. Dengan kedua
hal ini, kepercayaan masyarakat terhadap produk yang ditawarkan akan
semakin meningkat. Terkait melempar produk ke pasaran, dia menilai
focus group yang umumnya diterapkan perusahaan-perusahaan besar
untuk mengetes produknya tidak efektif. Bagaimana pun kelompok
tersebut tidak mewakili pasar sepenuhnya. Bisa saja ternyata produk
yang ditolak oleh focus group laku di pasaran.
Untuk itu, upaya lain yang dianjurkannya dilakukan pengusaha
adalah melemparkan produk ke pasaran yang lingkupnya kecil untuk
mengetes keberhasilan marketing. Dengan begini, dia mengatakan
produk yang sesuai dengan selera pasar bisa dikembangkan secara lebih
luas lagi. "Mulai dari kecil dulu untuk mengukur keberhasilan baru
memikirkan strategi besar".
22
Menurut Khotimah, dkk (2002) setiap perencanaan usaha ditandai
oleh hal-hal sebagai berikut :
1) bertujuan menghasilkan barang-barang dan / atau jasa-jasa.
2) Memerlukan suatu investasi modal, tenaga kerja, manajemen
ataupun hal-hal lain.
3) Setelah investasi tersebut dilaksanakan dan selama
berlangsungnya usaha tersebut mamberikan kegunaan kepada
berbagai pihak diantaranya adalah perusahaan itu sendiri
maupun masyarakat.
4) Adanya biaya operasional diatas biaya investasi.
Menurut Suryana (2003) Ada beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha, yaitu :
a. Merintis usaha baru (starting).
yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan
modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri.
Ada tiga bentuk usaha baru yang dapat dirintis (bentuk kepemilikan
bisnis), yaitu :
1. Perseorangan (sole proprietorship)
Perusahaan perseorangan adalah perusahaan swasta yang
didirikan dan di miliki oleh pengusaha perseorangan (pemilik /
pemilik tunggal) dan bukan badan hukum. Perusahaan
perseorangan dapat mempunyai bidang hukum menurut bidang
usahanya, yaitu perusahaan industri, dagang dan jasa. Pemilik
perusahaan disebut pengusaha perseorangan. (Jeff Madura).
Keuntungan perusahaan perseorangan :
• Semua laba hanya untuk pengusaha perseorangan.
• Organisasi sederhana (mudah untuk didirikan).
• Pengendalian seutuhnya.
• Pajak rendah.
Kerugian perusahaan perseorangan :
• Pengusaha perseorangan bertanggung jawab atas semua
kerugian.
• Tanggung jawab tidak terbatas.
• Dana terbatas.
• Ketrampilan terbatas.
23
2. Kemitraan (partnership)
Perusahaan kemitraan adalah bisnis yang dimiliki oleh dua
orang atau lebih secara bersama. Para pemilik disebut mitra
pengusaha (partner). Mitra pengusaha harus mendaftarkan
perusahaan kemitraannya kepada negara dan mungkin perlu meminta
izin usaha. Perusahaan ini dapat memiliki bentuk hukum firma dan
persekutuan komanditer (CV).
Keuntungan perusahaan kemitraan :
􀂙 Memiliki modal yang banyak.
􀂙 Kerugian ditanggung bersama.
􀂙 Lebih ada spesialisasi.
Kerugian perusahaan kemitraan :
􀂙 Pengambilan keputusan yang lambat.
􀂙 Tanggung jawab tak terbatas.
􀂙 Laba yang diterima harus dibagi-bagi.
3. korporasi (corporation)
korporasi adalah suatu perusahaan yang anggotanya terdiri
atas para pemegang saham, yang mempunyai tanggung jawab
terbatas terhadap utang-utang perusahaan sebesar modal yang
disetor. (Suryana). Perusahaan ini mempunyai bentuk hukum
perseroan terbatas (PT) dan koperasi, untuk yang di miliki swasta,
perusahaan umum (PERUM), dan perusahaan perseroan
(PERSERO) yang di miliki negara
Keuntungan dari korporasi :
􀀹 Tanggung jawab terbatas.
􀀹 Memiliki akses dana yang lebih cepat dan banyak.
􀀹 Transfer kepemilikan lebih cepat.
Kerugian dari korporasi :
􀀹 Biaya keorganisasian yang tinggi.
􀀹 Pemberitaan mengenai keuangan yang tidak sebenarnya.
24
􀀹 Pajak yang tinggi.
􀀹 Lambat dalam mengambil keputusan.
B). Membeli perusahaan orang lain (buying)
Yaitu dengan membeli perusahaan yang telah didirikan atau dirintis
dan diorganisir oleh orang lain dengan nama (good will) dan
organisasi usaha yang sudah ada.
Alasan mengapa seseorang membeli perusahaan orang lain, yaitu ada
lima hal kritis untuk menganalisis perusahaan yang akan dibeli, yaitu
: (Zimmer, Dalam Suryana 2003)
a. Alasan pemilik menjual perusahaan.
Ada beberapa jenis kekayaan yang harus diperhatikan, misalnya
tangible asset (peralatan daftar piutang, susunan leasing, business
record) dan intangible asset (merek dagang, paten, hak cipta,
good will), lokasi dan penampilan.
b. Potensi produk dan jasa yang dihasilkan.
Ada dua aspek yang harus dianalisis, yaitu : (1) Komposisi dan
karakter pelanggan, (2) Komposisi dan karakteristik pesaing yang
ada.
c. Aspek legal yang dimiliki perusahaan.
Aspek legal yang harus dipertimbangkan, yaitu menyangkut
prosedur pemindahan kekayaan dan balik nama dari penjual ke
pembeli.
d. Kondisi keuangan perusahaan yang akan dijual.
Misalnya : bagaimana potensi keuntungan yang akan diperoleh?
Bagaimana laporan rugi labanya selama lima tahun terakhir ini?
Bagaimana pajak pendapatannya? Bagaimanaa kompensasi laba
bagi pemilik?
c.) Kerja sama manajemen (franchising)
Yaitu sebuah peluang bisnis yang ditaearkan oleh pemilik, produsen
atau distributor (franchisor) untuk memberikan hak eksklusif dari jasa
25
atau merek produk kepada individu atau perusahaan lain (franchisee)
untuk distribusi local, dan franchisor akan menerima pembayaran royalty
dan memberikan jaminan standar kualitas.
Ada banyak keuntungan cara berbisnis model franchise, yaitu
selain tidak perlu membangun merek, biasanya pengwaralaba
(franchisor) juga wajib memberikan berbagai fasilitas lainnya seperti
memberikan pembinaan, pelatihan dan bimbingan kepada pewaralaba
(franchisee).
Franchisee juga tidak perlu susah-susah menyusun system
bisnisnya, karena tinggal meniru dan diberikan oleh pengwaralaba.
Begitu juga dengan program pemasaran dan promosi. Singkatnya si
pewaralaba hanya tinggal menyediakan tempat dan biaya ‘membeli’
franchising-nya. Memang dalam bisnis cara franchise ini, kedua belah
pihak dapat saling menguntungkan. Franchisor akan mendapat cara
mengekspansi bisnisnya dengan biaya relative lebih murah dan dengan
kecepatan yang luar biasa. Sedangkan bagi franchisee, mereka dapat
langsung memiliki bisnis yang sudah punya nama.
Satu hal lagi yang paling penting adalah, seperti bisnis yang lain,
berbisnis cara franchise juga membutuhkan keberadaan si pemilik dalam
bisnis secara penuh. Bukan berarti karena system yang sudah ada
berjalan bauk dan tinggal mengikutinya, sehingga pemilik bias dating
kapan saja. Lebih dari itu, keberadaan pemilik dan keseriusan pemilik
dalam menjalankan bisnis ini menjadi kunci yang utama.
Keputusan tentang apakah kita akan memulai usaha kita sendiri,
sebaiknya dipertimbangkan dalam kaitannya dengan pemahaman
tentang proses entrepreneurial. Proses entrepreneurial meliputi hal-hal
yang lebih dari sekedar melaksanakan kegiatan pemecahan masalah
dalam sebuah posisi manajemen. Seorang entrepreneur perlu mencari,
mengevaluasi serta mengembangkan peluang-peluang dengan jalan
mengatasi sejumlah kekuatan yang menghalangi penciptaan sesuatu hal
yang baru. (J. Winardi, 2001)
26
Menurut Winardi, Proses actual itu sendiri memiliki 4 macam fase
khusus, yaitu :
a. Identifikasi dan evaluasi peluang yang ada.
b. Kembangkan rencana bisnis.
c. Tetapkan sumber-sumber daya yang diperlukan.
d. Laksanakan manajemen usaha yang diciptakan.
2. Memilih Bentuk Kepemilikan Bisnis
Bentuk usaha ( perseorangan, partnership, korporasi) merupakan
bagian dasar yang penting dalam setiap memulai bisnis. Ini akan
menunjukkan akan kemana bisnis itu nantinya. Juga dapat berimplikasi
pada aturan-turan hukum yang berlaku, serta perlakuan perpejakan yang
ada. Dalam memilih dan menentukan bentuk badan hukum bisnis yang
akan kita buat, tentu harus dilihat keuntungan dan kerugian bentuk
badan hukum tersebut.
Setelah bentuk usaha dibentuk, ada beberapa kelengkapan
administrasi lainnya yang harus dimiliki oleh pelaku usaha. Kelengkapan
yang paling dasar adalah :
a) Surat Keterangan Domisili Perusahaan.
b) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
c) Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
d) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
Penjelasan mengenai bisnis yang kita jalankan pada umumnya
penjelasan mengenai bisnis yang kita jalankan meliputi:
• Aspek legalitas dari bisnis tersebut, seperti kerja sama dengan
siapa, lisensi yang dimiliki, atau perizinan yang telah dimiliki.
• Jenis bisnis, seperti perdagangan atau manufaktur atau jasa.
• Produk atau jasa yang dihasilkan serta spesifiksinya.
• Penjelasan tentang bisnis yang kita lakukan. Apakah termasuk
bisnis baru, pengambilalihan,perluasan, franchise, atau keagenan.
27
• Penjelasan mengapa bisnis yang kita jalankan menguntungkan
dan bagaimana peluangnya.
• Bagaiman hubungan kita dengan para pemasok, pihak perbankan,
dan distributor.
􀂄 Penjelasan mengenai produk atau jasa yang kta hasilkan
Bagian ini menjelaskan secara terperinci mengenai:
• Apa yang kita jual
• Apakah memberikan banyak keuntungan bagi konsumen
• Produk atau jasa yang paling banyak permintaannya atau produk
atau jasa yang sudah enuh pasar
• Keunggulan produk atau jasa yang kita jual.
􀂄 Penjelasan mengenai lokasi bisnis yang kita jalankan
Penjelasan secara terperinci meliputi:
• Factor-faktor yang diperlukan berkenaan dengan lokasi yang
dipilih.
• Luas bangunan yang diperlukan.
• Alasan mengapa lokasi itu yang dipilih
• Keterangan tentang fasilitas yang ada.
3. Membangun Image Bisnis
Membangun bisnis merupakan langkah penting yang harus
dilakukan agar bisnis kita dikenal dan diingat orang. Dan boleh jadi
image ini menjadi aset yang sangat bernilai bagi perusahaan atau bisnis
kita.
Bagaimana image itu dibangun, tentu tidak terlepas dari siapa
target market perusahaan. Cermati bagaimana gaya hidup konsumen
kita, kebiasaan-kebiasaan mereka, bagaimana kompetitor berperilaku,
juga bagaimana dinamika penentuan harga yang ada di pasar. Hal-hal
inilah yang menjadi pertimbangan dalam membangun image. Image
memang bersifat kasat mata, sehingga pengusaha harus berupaya
menjadikannya sesuatu yang dapat dirasakan oleh konsumen. Yang
28
paling mudah adalah dengan mewakilkan image pada nama, slogan,
motto atau logo bisnis. Misalnya Nike memiliki slogan “Just Do It”.
Beberapa tips yang digunakan dalam membuat nama, slogan, atau
logo, yaitu :
a) Selalu ingatlah bahwa image adalah setara dengan defenisi dari
perusahaan yang kita dirikan.
b) Buatlah menjadi kalimat tunggal dan jelas. Misalnya : Indomie,
‘seleraku’.
c) Jadikan desain stasionary kita terpadu, menarik. Misalnya pada kartu
nama, kop surat dan amplop surat. (Winardi)
29
Exihibit 2. Perusahan yang tumbuh supercepat
Nama
Perusahaan
Pimpinan
perusahaan
Strategi perusahaan
1.Ace
Hardware/PT
Ace Indoritel
Perkakas
Rudi Hartono Menggunakan lisensi ace and hardware ,ritel
produk perkakakas dari amerika .Memasarkan
2000 item perkakas dengan menerapkan ERP pada
tahun 2002
2.Alfa
Minimart/PT Alfa
Minimart Utama
Djoko Susanto Memperbanyak cabang untuk menarik perhatian
pelanggan pada tahun 2001 jumlah outlet 150 dan
pertengahan 2002 telah menjadi 250 dan sekarang
sudah menjadi 586 toko
3. Avicom
Advertising
Hendarmin
Wibawa
Pada maret 2004 jumlah karyawan mencapai 105
orang ,selalu menggap klien adalah raja dengan
gross billing yang diterima pada tahun 2003 adalah
160 miliar dengan tim ide kreatif yang unggul
4.Bakmi Jakpos Tjoa Heng Lie Dengan membuka cabang dan bisnis waralaba
secara tepat dan efektif
5.Christopher
Salon
Maria Gorreti
Sukasti
Meningkatkan kepuasan pelanggan melaui
pelayanan dan mengikuti trend dan
memperbanyak cabang diantara nya :Jakarta
,Bali,Surabaya Dan Batam totalcabang 36
6.Carrefour
Indonesia /PT
Contimas Utama
Indonesia
Herve Clec’h Dengan membuka cabang di pulau sumatera dan
jawa dengan nilai investasi sebesar 1 triliun
dengan harga yang kompetitif menggunakan IT
yang modern
7.English First
Indonesia
Arleta
Darussalam
Mengembangkan bisnis dengan metode waralaba
,memiliki program utk pendidikan di luar negri
yang disebut home stay
8.Group Agung
Podomoro
Trihatma K.Halim Berdiri sejak tahun 1969 adalah pemain bisnis di
bidang property utk rumah nilai kapitalisasi sekitar
Rp 453,75 miliar sed utk pembangunan
apartement 1,87 triliun dan ritel pertokoan nilai
kapitalisasi nya Rp 4.2 triliun
9.Group Gapura
Prima
Rudy Margono Mengawali dalam bisnis property dengan
membangun rumah tipe kecil di daerah bekasi dan
bogor menggunakan dana dari kantong sendiri
..dengan metode Formal plaining Process
10.High Scope Antarina
S.F.Amir
Sekolah dengan menerapkan system yang
digunakan di amerika dengan tempat di pondok
indah mall
11. Indomaret
/PT Indomarco
Sinarman
Jonatan
Menggunakan prinsip waralaba
12.Kafe Tamani Ivonne Hadisuryo Membuka cabang pertama di kawasan kemang
pada 1999 dan hingga sekarang telah menambah
gerai di plaza senayan ,dan menambah banyak
toko
13.Manulife
Insurance
Jhon D.Harisson Beroprasi pada tahun 1985.pada pertenghaan
2002 memiliki 3200 agen dan semakin
berkembang dengan cara mengakuisisi PT Zurich
Life Isurance dan PT ING-Aetena Life Insurance
14.Mizan Group Haidar Bagir Awal nya hanya menerbitkan buku sendiri.
sekarang melakukan kerja sama dengan penulis
lokal ,penerbit pertama yang mempunyai situs
30
internet yang updating dan mempelopori bisnis epublishing
15.PT. Adira
Dinamika
Multifinance
Stanley S.Atmaja Pertumbuhan usaha yang didirikan pada 1991 ini
cukp pesat terlihat dalam rata-rata pertumbuhan
pembiyaan tahun 2000 (Rp609,9 miliar)
16.PT .Berdikari
Niaga Utama
Dadang Syamsul
Munir
Badan usaha milik negara ini berhasil mengubah
pola pikir secara fundamental sehingga mampu
mengembangkan produk ke dalam 15 merek
17.PT.Catur
Mitra Sejati
Sentosa
Eny Sukamto Ritel perkakas dan bahan baku bangunan yang
menyasar masyarakat .Memasarkan sekitar 15000
item produk dan memiliki kantor cabang di
jabotabek dengan di dukung sistem komputerisasi
yang handal
18.PT.Dwi Sapta
Pratama
Advertising
Adji Watono Semua iklan digarap dengan konsep sederhana
dan bermain dengan slogan gimmick dan
menggunakan bintang pujaan
19.PT.Faberindo
Perkasa
Y.Halim Kualitas dan keragaman produk yang inovatif dan
kegiatan promosi yang mengandalkan aktivitas
Below The Line
20.PT.Federal
International
Finance
Ida Purwaningsih
Lunardi
Formal plaining process,Balance score card ,catur
darma dan plan do check action
21.PT.Kinocare
Era Kosmetindo
Harry Sanusi Selalu syarat menggunakan produk inovatif dengan
qualitas yang baik
22.PT.Repex
Perdana
International
Harsa E.Joesoef Mengawali bisnis pada tahun 1985 di sebuah garisi
dengan karyawan berjumlah 8 orang ,dengan
membuka cabang yang tersebar di 28 kota di
Indonesia dapat meningkatkan jumlah pengiriman
menjadi ribuan dengan tenaga kerja 1000 orang
23.PT.SDI
Technologies
Arivnd Mohindra Didirikan pada tahun 1995 dengan focus bisnis
dengan implementasi IT berbasi SAP .Saat ini Sdi
merupakan tiga besar perusahaan berbasis SAP di
Indonesia
24.PT.Soho
Farmasi
Andreas Halim Berdiri sejak 1956,dikenal sebagain pembuat obat
ethical .Mulai menggarap Pasar OTC diawal krisis
dengan memproduksi obat fitofarmaka dan terbukti
cukup sukses di pasaran
25.PT.Telkomsel Bajoe Narbito Meningkatkan kualitas sinyal sampai ke pelosok
daerah di seluruh Indonesia dengan total
pelanggan lebih dari 18 juta nomor
26.Tiki Group Suprapto Tiki terus memperkaya bisnis nya dengan
meranbah bisnis logistic termasuk warehousing
dan penanganan ekspor Tiki memperluas pasar nya
dengan dengan system waralaba dan keagenan
27.Universitas
Bina Nusantara
Th Widia
Soerjaningsih
Menggunakan teknologi yang cangih sehingga
nama binus di perhitungkan di seluruh Nusantara
28.PT.Graha
Megaria Raya
Albert lim Pusat perbelanjaan ini mulai beroprasi pada 22
november 2002 dan dengan tempat yang nyaman
dalam sekejap menjadi tempat mangkal favorite
kaum muda
29.PT
.Exertaiment
Indonesia
John Fraklin
,Erwin Ebo
Menawarkan konsep memadukan olah tubuh dan
hiburan dalam satu atap (one stop service)
31
30.PT Mentari
Lion Air
Rusdi Kirana Dengan slogan ,We make people fly mereka
menjual tiket dengan harga murah dengan
pelayanan yang membuat pelanggan nyaman
31.PT.Sari
Coffee
indonesian
Antony Cottan Pemilihan lokasi dan kemapuan menghadirkan
strategi experience marketing.dari segi lokasi
manajemen melih tempat yang premium sbagai
tempat
32.PT.Sri Agung
Cahaya Sakti
Robert A.Eskapa Pertama memilih tempat yang strategis yang
mudah dikunjungi oleh para konsumen
,mengutamakan cita rasa dari sebuah makanan
yang lezat
33.PT.Talkindo
Selaksa Anugrah
Jhonny Andrean Menggunakan franchise yang di peroleh dari KA
foolink singapura.menggunakan metode open
kitchen dimana pengunjung dapat melihat sendiri
pembuatan roti nya
34.C V.Mowilex Agus Sasmito Merintis bisnis sejak 1970 ,kini mowilex berhasil
bermain di pasar premium dan berada dibawah
Dulux dan penjulan mencapai 4 juta liter pertahun
35.PT.Tang Mas Sambas Winata Produk ini sangat laris dipasaran karena banyak
menggunakan bahan gula murni dan harga yg
dapat di jangkau oleh semua lapisan
36.PT.Tempo
Scan Pacific Tbk.
Handojo S Muladi Menggunakan bintang film sebagai maskot dalam
produk nya sehingga dapat meningkatkan
penjualan produk nya
37.Kecap
Bango/PT
Unilever
Indonesia .Tbk
Maurits Lalisang Melakukan promosi yang sangat besar dengan
menggunakan slogan Rasa gak pernah bohong jadi
dapat membuat orang tertarik .
38.PT.Berca
Cakra Teknologi
Djoenaidi
Handojo
Perusahan ini bergerak dalam bidang memasarkan
notebook .Relion juga mengembangkan computer
desktop notebook dan juga server
39.Mie
Sedaap/Grup
wings
E.Wiliam Katuari Menggunakan pemasaran yang benar –benar dapat
membuat seseorang merasa ingin mencoba mie
sedap tersebut.karena teralu banyak yang
menginkan nya perusahan sulit membendung nya
sehingga perusahaan harus menambah 4 mesin
baru
40.PT .Multi
Bintang Tbk
Michiel Egeler Minuman yang mengutamakan rasa tanpa
menggunakan alcohol maka banyak pembeli ,dan
dibuat dalam berbagai macam rasa
41.Mobil Honda
City
Hadi Budiman Meningkatkan kualitas berkendara agar aman dan
nyaman
42.Motor honda
Astra
Minoru
Yamashita
Promosi yang menarik minat orang utk mencoba
nya dengan fasilitas yang unggul
43.PT New Era
Foot Wear
Welly Karlan Pada tahun2003 penjualan melonjak tajam karena
mendapatkan investor baru
44.PT.Abbot
Indonesia
Caroline
Kurniadja
Berawal dari susu suplement dari dokter ,kini
pediasure menjadi salah satu produk susu yang
paling laku di pasaran
45.PT.LG
Electronics
Indonesia
Young Ha Kim Penjualan TV LG pada tahun 2003 mencapai 620
ribu unit .PT LGEIN di tahun 2003 penjualan
menjadi $ 300 juta dengan promosi yang semakin
gencar
46.Inaco/PT Tjokro Susilo Penguasa 45% pasar makanan jeli di indonesia
32
Niramas Utama .berhasil membuat merknya identik dengan
makanan sari kelapan sebagai makanan yang
sehat akibat keseriusan nya meneduksi pasar
47.Shinzu’I
/PT.Bina Karya
Prima
Lusiana Hanny Melakukan pemasaran yang gencar,harga yang
lebih murah
48.Telepon
Sanex/PT Sanex
Telekomunikasi
indonesia
Eddy Santoso
Setiawan
Manajemen sanex menemukan segmen pasar
ponsel Cdma yang saat itu blum digarap oleh
pemain besar.dengan mengandeng sejumlah
vendor di korea ,sanex kemudian serius
menggeluti nya
49.Top One/PT
Topindo Atlas
Asia
Ade Chandra Produsen oli ini sangat cerdas me-maintain
pemasaran produknya .dalam setahun saja top
1mempunyai 12 versi iklan dengan bintang yang
berbeda .
50.Toyota
Avanza/PT
Toyota Astra
Motor
Johnny
Darmawan
Mengutamakan hemat dalam menggunakan bahan
bakar dan promosi yang cukup gencar
Sumber : SWA 11/XX/27 Mei-9 Juni 2004

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger