Senin, 28 Maret 2011

MANAJEMEN OPERASIONAL PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

LAPORAN
KULIAH KERJA LAPANGAN (KKL)
PADA PT. DJARUM KUDUS
KONSENTRASI MANAJEMEN OPERASIONAL
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

Disusun oleh :
NAMA                          : MIFTAHUL ULUM
NIM                              : 0810001062
JURUSAN                    : MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI NAHDLATUL ULAMA
(STIENU) JEPARA
2011
HALAMAN PENGESAHAN


LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN
PADA PT. DJARUM KUDUS
KONSENTRASI : MANAJEMEN OPERASIONAL
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK

Disusun oleh :

NAMA               : MIFTAHUL ULUM
NIM                   : 0810001062
JURUSAN         : MANAJEMEN

Disahkan  oleh dosen  Pembimbing KKL
Pembimbing


                                                                            Drs, Tohir Diman, MA
  (Tgl…………………….)
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................     i
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................     ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………   iii
KATA PENGANTAR.....................................................................................     iv
BAB I       PENDAHULUAN.........................................................................      1
1.1.Latar Belakang Masalah...........................................................      1
1.2.Rumusan Masalah.....................................................................      3
1.3.Tujuan dan Kegunaan Laporan.................................................      3
BAB II      LANDASAN TEORI....................................................................      5
2.1. Manajemen Operasional...........................................................      5
2.2. Strategi Operasi.......................................................................      8
2.3. Perancangan dan Pengembangan Produk................................      8
BAB III    HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................      19
3.1. Sejarah PT. DJARUM.............................................................      19
3.2. Perancangan dan Pengembangan Produk pada PT. DJARUM ..  24
BAB IV    PENUTUP......................................................................................      29
4.1.Kesimpulan...............................................................................      29
4.2.Saran…………………………………………………………..     31
4.3.DAFTAR PUSTAKA..............................................................      32
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum  Wr.  Wb
Dengan memanjat puji syukur ke hadlirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayahNya setelah melalui berbagai kesulitan akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan KKL yang berkonsentrasi pada manajemen operasional yang lebih khusus pada Perancangan dan Pengembangan Produk pada Perusahaan Rokok PT Djarum di Kudus.
Adapun tujuan penulisan laporan ini yaitu melengkapi salah satu syarat dalam perkuliahan semester 6, di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama’ (STIENU) Jepara.
Segala perencanaan sampai terwujudnya laporan ini penulis telah banyak mendapatkan baik bimbingan moril maupun spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Dosen prmbimbing saya Bapak Drs. Tohir Diman, MA yang telah meluangkan waktu guna memberikan petunjuk yang bermanfaat sehingga laporan ini bias terwujud, segenap para Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama’ (STIENU) Jepara yang telah membimbing kami selama belajar, dan semua teman-teman senasib seperjuangan di STIENU yang sangat saya sayangi.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.          
                                                                                      Jepara, 15 Maret 2011
Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  LATAR BELAKANG MASALAH
Dewasa ini tingkat persaingan diantara berbagai perusahaan semakin meningkat dan tentunya pada masa-masa yang akan dating persaingan akan semkin ketat. Kondisi ini memposisikan perusahaan agar dapat selalu memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan kepada konsumen, terutama terkait dengan produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Fenomena yang ada menunjukkan bahwa tingkat persaingan juga diikuti oleh siklus hidup produk (product life cycle) yang semakin lama semakin pendek. Pada era tahun 80-an sebuah produk dapat memiliki siklus yang cukup lama, seperti televise, produk elektonik, perabot rumah tangga, sepeda motor, mobil dll.namun kita dapat mengamati, bahwa sekarang kecenderungan PLC akan semakin pendek, seperti computer, handphone, motor, mobil, perlengkapan rumah tangga, bahkan jenis makanan.
Demikian pula dengan perusahaan rokok PT DJARUM, yang merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan rokok yang ada di Indonesia. Melihat kenyataan tersebut, maka penulis ingin mengetahui secara jelas dan tertarik untuk mengadakan observasi dengan tujuan ingin menndapatkan informasi seberapa besar perancangan dan pengembangan produk baru untuk meningkatkan volume penjualan pada perusahaan rokok PT DJARUM di Kudus.
Sejak awal terjun ke pasar internasional di tahun 1970-an, ekspor produk tembakau Djarum telah tumbuh dengan pesat, dibantu oleh tumbuh kesadaran dan apresiasi terhadap rasa yang kretek unik.
Hari ini Djarum merek yang tersedia di lima benua. Pasar ekspor utama meliputi Australia, Belgia, Kanada, Eropa Timur, Jepang dan Timur Jauh, Timur Tengah, Belanda, Rusia, Arab Saudi, Asia Tenggara, dan Amerika Serikat. Lebih dekat ke rumah, LA Lights Menthol merek kretek telah sukses menderu di Malaysia, di mana hal ini terkait dengan gaya hidup trendi. Tidak beristirahat pada pencapaian tersebut, Djarum terus datang dengan produk-produk inovatif yang dirancang untuk menangkap pasar baru.
Dengan lebih dari setengah abad sejarah di balik itu, Djarum telah datang jauh dari awal yang tenang di jalan-jalan Kudus. Hari ini Djarum telah menjadi ikon berkat akrab di Indonesia untuk produk populer kita rokok kretek dan tembakau, yang akrab di seluruh nusantara. Kami adalah salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia dan juga membentuk kehadiran internasional yang kuat, memberikan kepuasan kepada pelanggan setiap hari.
Karena telah dikenal baik dalam pasar local maupun ekspor, maka Djarum terus datang dengan produk-produk inovatif yang dirancang dan dikembangkan untuk menangkap pasar baru agar tetap memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.
1.2.  PERUMUSAN MASALAH
Untuk memudahkan pembahasan dan pemahaman terhadap masalah yang diteliti, maka diperlukan suatu rumusan masalah berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat dirumuskan permasalahan yang ingin dibahas pada laporan ini adalah bagaimana perancangaan dan pengembangaan produk pada PT. DJARUM di Kudus.
1.3.  Tujuan Dan Kegunaan Laporan
1.3.1  Tujuan Laporan
Pembuatan  laporan  dari  Kuliah  Kerja  Lapangan  (KKL)  adalah  untuk mengetahui  bagaimana perancangaan dan pengembangaan produk pada PT. DJARUM di Kudus.
1.3.2  Kegunaan  Laporan
Dengan  hasil laporan  KKL  ini  diharapkan  dapat  berguna  antara lain sebagai berikut:
1).        Kegunaan  Teoritis
Hasil  laporan  ini  dapat  untuk  mengembangkan  ilmu  pengetahuan  yang  diperoleh dari  ilmu  manajemen operasional.
2).        Kegunaan  Praktis
a)  Bagi  masyarakat, dapat  memberi  masukan  pada  masyarakat  atau  konsumen  yang berupa informasi tentanng perancangaan dan pengembangaan produk pada PT. DJARUM di Kudus.
 b)  Bagi  akademik  hasil  laporan  KKL  ini  dapat  dipergunakan  sebagai bahan bacaan yang  dapat  dipakai  oleh  pihak-pihak  yang  berkepentingan  dengan  permasalahan yang  dibahas


















BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. MANAJEMEN OPERASIONAL
Manajemen Operasional adalah usaha pengelolaan secara optimal penggunan factor produksi : tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan faktor produksi lainnya dalam proses tranformasi menjadi berbagai produk barang dan jasa.
Apa yang bisa dilakukan manajer operasi dan orientasi manajer operasi
melakukan fungsi-fungsi proses manajemen : perencanaan, pengorganisasian, pembentukan staf, kepemimpinan dan pengendalian Orientasi manajer operasi ialah mengarahkan keluaran/output dalam jumlah, kualitas, harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumen.
Tanggung Jawab Manajer Operasi :
  Menghasilkan barang dan jasa.
  Mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi operasi dan sistem transformasi.
  Mengkaji pengambilan keputusan dari suatu fungsi operasi.
Fungsi Produksi Dan Operasi :
● Proses produksi dan operasi.
● Jasa-jasa penunjang pelayanan produksi.
● Perencanaan.
● Pengendalian dan pengawasan.
Ruang Lingkup Manajemen Operasi:
1. Perancangan atau disain sistem produksi dan operasi :
● Seleksi dan perancangan disain produk
● Seleksi dan perancangan proses dan peralatan
● Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit produksi
● Rancangan tata letak dan arus kerja
● Rancangan tugas pekerjaan
● Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
2. Pengoperasian sistem produksi dan operasi :
● Penyusunan rencana produk dan operasi
● Perencanaan dan pengendalian persediaan dan pengadaan bahan
● Pemeliharaan mesin dan peralatan
● Pengendalian mutu
● Manajemen tenaga kerja (SDM)
Pengambilan Keputusan
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, ada 4 macam pengambilan keputusan :
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Beberapa Jenis Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Operasi :
● Proses : keputusan mengenai proses fisik dan fasilitas yang dipakai
● Kapasitas : keputusan untuk menghasilkan jumlah, tempat dan waktu yang tepat
● Persediaan : keputusan persediaan mencakup mengenai apa yang dipesan, berapa banyak, kualitas dan kapan bahan baku dipesan
● Tenaga kerja : keputusan tenaga kerja mencakup seleksi, recruitment, penggajian, PHK, pelatihan, supervise, kompensasi dan promosi terhadap karyawan, penggunaan tenaga spesialis.
● Kualitas/mutu : keputusan untuk menentukan mutu barang dan jasa yang dihasilkan, penetapan standar, disain peralatan, karyawan trampil, dan pengawasan produk dan jasa.
Keputusan Dalam Manajemen Sistem Produksi :
● Keputusan perencaan strategik jangka panjang dalam sumber daya.
● Disain sistem produktif : pekerjaan, jalur proses, tata arus, dan susunan saran fisik.
● Keputusan implementasi operasi : harian, mingguan dan bulanan.
Keputusan Perencanaan Strategis :
● Pemilihan disain rangkaian produk dan jasa.
● Keputusan perencanaan kapasitas, lokasi gudang, rencana ekspansi.
● Sistem pembekalan, penyimpanan dan logistik.

Pengertian Sistem Produksi :
 Wahana yang dipakai untuk mengubah masukan-masukan sumberdaya untuk menciptakan barang dan jasa. Ada tiga macam sistem dalam proses produksi:
● Proses produksi yang kontinyu
● Proses produksi terputus-putus
● Proses produksi bersifat proyek
2.2. STRATEGI OPERASI
Strategi operasi merupakan fungsi operasi yang menetapkan arah untuk pengambilan keputusan yang diintegrasikan dengan strategi bisnis melalui perencaan formal. Menghasilkan pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan keunggulan bersaing bagi perusahaan. Tipe :
1. Strategi produksi biaya rendah, melalui penekanan biaya produksi:
● Teknologi tinggi, biaya tenaga kerja rendah, tingkat persediaan rendah, mutu terjamin.
● Bagian pemasaran dan keuangan mendukung
2. Strategi inovasi produk dan pengenalan produk baru :
● Harga bukan masalah dalam pemasaran
● Fleksibilitas dalam pengenalan produk baru
2.3. Perancangan dan Pengembangan Produk
Kesuksesan ekonomi sebuah perusahaan manufaktur tergantung pada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara tepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian desain, melainkan tanggung jawab yang melibatkan banyak fungsi dalam suatu perusahaan.
2.3.1 Pengembangan Produk
Pengembangan produk merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai dengan analisa persepsi dan peluang. Pengembangan produk merupakan aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan, namun tiga fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk (Cross, 1994) adalah
► Pemasaran
Fungsi pemasaran adalah menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan. Peranan lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan target harga dan merancang peluncuran serta promosi produk.


► Perancangan (desain)
Fungsi perancangan memegang peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Dalam konteks tersebut tugas bagian perancangan mencakup desain engineering (mekanik, elektrik, software, dan lain-lain) dan desain industri (estetika, ergonomics, user interface).
► Manufaktur
Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan system produksi pada proses produksi produk. Fungsi ini melingkupi pembelian, instalasi, dan distribusi. Proses pengembangan produk (Ulrich-Eppinger, 2001) dalam suatu perusahaan umumnya melalui 6 tahapan proses, antara lain adalah :
1. Fase 0 : Perencanaan Produk
Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai “zero fase” karena kegiatan ini mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual.
2. Fase 1 : Pengembangan Konsep
Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternatif konsep-konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh.
3. Fase 2 : Perancangan Tingkat Sistem
Fase perancangan tingkat sistem mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk menjadi subsistem-subsistem serta komponen-komponen
4. Fase 3 : Perancangan Detail
Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material, dan toleransitoleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari pemasok.
5. Fase 4 : Pengujian dan Perbaikan
Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam-macam versi produksi awal produk.
6. Fase 5 : Produksi Awal
Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam memecahkan permasalahan yang timbul pada proses produksi sesungguhnya. Peralihan dari produksi awal menjadi produksi sesungguhnya biasanya tahap demi tahap. Pada beberapa titik pada masa peralihan ini, produk diluncurkan dan mulai disediakan untuk didistribusikan 
             2.3.2. Pengembangan Konsep
Inti dari perencanaan desain adalah terletak pada pengembangan konsep. Crawford mengemukakan bahwa konsep desain adalah kombinasi antara lisan, tulisan, dan atau bentuk prototipe yang akan dilakukan perbaikan dan bagaimana pelanggan menunjukkan keuntungan/kerugiannya.
Tiga bagian penting yang ada untuk ide/perencanaan yang akan ditingkatkan dengan kondisi konsep (Crawford, 1994) adalah :
1.      Bentuk
Hal ini merupakan bentuk fisik suatu produk itu sendiri, material penyusunnya, dan sebagainya.
2. Teknologi
Termasuk di dalamnya antara lain : prinsip, teknik, perlengkapan, mekanika, kebijakan, dan seterusnya yang dapat digunakan untuk menciptakan/mencapai produk yang dimaksud.
3. Keuntungan
Nilai keuntungan yang diharapkan pelanggan dari produk tersebut.
Proses pengembangan konsep (Ulrich-Eppinger, 2001) mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Identifikasi kebutuhan pelanggan
          Sasaran kegiatan ini adalah untuk memahami kebutuhan konsumen dan mengkomunikasikannya secara efektif kepada tim pengembangan. Output dari langkah ini adalah sekumpulan pernyataan kebutuhan pelanggan yang tersusun rapi, diatur dalam daftar secara hierarki, dengan bobot-bobot kepentingan untuk tiap kebutuhan.
Tujuan metode identifikasi kebutuhan pelanggan adalah :
a. Meyakinkan bahwa produk telah difokuskan terhadap kebutuhan konsumen.
b.Mengidentifikasikan kebutuhan konsumen yang tersembunyi dan tidak   terucapkan (latent needs) seperti halnya kebutuhan yang eksplisit.
c. Menjadi basis untuk menyusun spesifikasi produk.
d. Menjamin tidak adanya kebutuhan konsumen penting yang terlupakan.
e. Menanamkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan konsumen diantara anggota tim pengembang.
2. Penetapan spesifikasi target
                        Spesifikasi merupakan terjemahan dari kebutuhan konsumen menjadi kebutuhan secara teknis. Output dari langkah ini adalah suatu daftar spesifikasi target. Proses pembuatan target spesifikasi terdiri dari 3 langkah :
a. Menyiapkan daftar metrik kebutuhan dengan tingkat kepentingan yang diturunkan dari tingkat kepentingan kebutuhan yang direfleksikannya.
b. Mengumpulkan informasi tentang pesaing dan mengkombinasikannya dengan tingkat kepuasan dari pelanggan produk pesaing.
c. Menetapkan nilai target ideal dan marginal yang dapat dicapai untuk tiap   metrik.
3. Penyusunan konsep
          Konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip kerja, dan bentuk produk. Sasaran penyusunan konsep adalah menggali lebih jauh area konsepkonsep produk yang mungkin sesuai dengan kebutuhan konsumen. Konsep produk merupakan gambaran singkat bagaimana produk memuaskan kebutuhan konsumen.
Proses penyusunan konsep terdiri dari 4 langkah :
a. Pemaparan masalah dengan diagram fungsi
b. Pencarian eksternal
c. Pencarian internal
d. Penggalian secara sistematis dengan pohon klasifikasi dan tabel kombinasi.
4. Pemilihan konsep
          Pemilihan konsep merupakan kegiatan dimana berbagai konsep dianalisis secara berturut-turut, kemudian dieliminasi untuk mengidentifikasi konsep yang paling menjanjikan.
Pemilihan konsep terdiri atas dua tahap, yaitu :
a. Penyaringan konsep
Tujuan penyaringan konsep adalah mempersempit jumlah konsep secara cepat dan untuk memperbaiki konsep.


b. Penilaian konsep
Pada tahap ini, tim memberikan bobot kepentingan relatif untuk setiap kriteria seleksi dan memfokuskan pada hasil perbandingan yang lebih baik dengan penekanan pada setiap kriteria.
5. Pengujian konsep
          Satu atau lebih konsep diuji untuk mengetahui apakah kebutuhan konsumen telah terpenuhi, memperkirakan potensi pasar dari produk, dan mengidentifikasi beberapa kelemahan yang harus diperbaiki selama proses pengembangan selanjutnya.
6. Penentuan spesifikasi akhir
          Spesifikasi target yang telah ditentukan di awal proses ditinjau kembali setelah proses dipilih dan diuji. Pada tahap ini, tim harus konsisten dengan nilai-nilai besaran spesifik yang mencerminkan batasan-batasan pada konsep produk itu sendiri, batasan-batasan yang diidentifikasi melalui pemodelan secara teknis, serta pilihan antara biaya dan kinerja.
7. Perencanaan proyek
          Pada kegiatan akhir pengembangan konsep ini, tim membuat suatu jadwal pengembangan secara rinci, menentukan strategi untuk meminimasi waktu pengembangan, dan mengidentifikasi sumber daya yang digunakan untuk menyelesaikan proyek.
8. Analisis ekonomi
          Analisis ekonomi digunakan untuk memastikan kelanjutan program pengembangan menyeluruh dan memecahkan tawar-menawar spesifik, misalnya antara biaya manufaktur dan biaya pengembangan. Analisis ekonomi merupakan salah satu kegiatan dalam tahap pengembangan.
9. Analisa produk-produk pesaing
          Pemahaman mengenai produk pesaing adalah penting untuk penentuan posisi produk baru yang berhasil dan dapat menjadi sumber ide yang kaya untuk rancangan produk dan proses produksi. Analisis pesaing dilakukan untuk mendukung banyak kegiatan awal sampai akhir.
10. Pemodelan dan pembuatan prototipe
          Setiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model dan prototipe. Hal ini mencakup antara lain model pembuktian konsep yang akan membantu tim pengembangan dalam menunjukkan kelayakan model ‘hanya bentuk’ yang ditunjukkan kepada konsumen untuk mengevaluasi keergonomisan dan gaya, sedangkan model lembar kerja adalah untuk pilihan teknis.



















BAB III
HASIL  DAN  PEMBAHASAN
3.1. SEJARAH  PERUSAHAAN
Salah satu hal yang paling dikenal di Indonesia adalah perusahaan rokok kretek, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, yang memiliki manufaktur dan pengemasan yang terletak di kota Kudus, Indonesia, tempat kelahiran rokok kretek. Sementara perusahaan rokok kretek yang lain yang lebih besar, baik seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh keturunan langsung dari keluarga pendiri asli, pemilik Djarum sekarang tidak punya hubungan apa pun dengan orang-orang yang pertama kali mendirikan usaha ini.
Perusahaan ini awalnya bernama Djarum Gramophon, tetapi ketika perusahaan Djarum ini diakuisisi pada tahun 1951 oleh Oei Wie Gwan, ayah dari pemilik sekarang, dia memendekkan namanya menjadi Djarum saja. Wie Gwan memulai usaha Djarum ini dengan tujuh puluh karyawan dan sejak awal ia terus mencengkeram seluruh aspek produksi rokok kretek, rumusan campuran tembakau Djarum tersendiri, campuran cengkeh Djarum tersendiri untuk memastikan bahwa kualitas dari rokok kreteknya berbeda dengan yang lain dan bisa dipertahankan. Perusahaan merek pertama adalah Djarum dan Kotak Adjaib dan awalnya mereka hanya dijual di wilayah Kudus.
Karena mereka menyadari kebutuhan akan manajemen yang profesional, Wie Gwan putra, Budi dan Bambang menyewanya dengan harga pasar pasar terbaik saat itu dan pada tahun 1970, mereka mendirikan departemen penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan produk tembakau Djarum yang baru sekaligus inovatif. Budi dan Bambang juga melihat bahwa saat itu Indonesia bisa menyediakan pasar yang besar bagi rokok kretek Djarum mereka, bahkan potensi untuk ekspor Djarum lebih besar. Pada tahun 1972, mereka mulai mengekspor eceran rokok kretek lintingan Djarum untuk tembakau di seluruh dunia, dari Jepang ke Belanda dan merek rokok kretek yang paling terkenal di luar Indonesia, dengan jarum gramofon yang terkenal disertai logo sebuah pemandangan di tobacconists yang jauh dan luas.
Pada pertengahan 1970-an, Budi dan Bambang dengan cepat menyadari bahwa jika mereka ingin tetap berkompetitif, mereka harus mengikuti petunjuk dan mekanisasi Bentoel. Rokok kretek pertama mereka yang dibuat dengan mesin adalah Djarum Filter yang kemudian diluncurkan pada tahun 1976, diikuti pada tahun 1981 oleh Djarum Super, yang pada saat itu menjadi best seller rokok kretek filter Indonesia.
Sejauh ini produk mereka termasuk innovativer. Djarum Kretek adalah cerutu pertama di dunia cerutu yang dibumbui dengan cengkeh. Pada tahun 1984, perusahaan mengirimkan dua karyawannya ke Kampen Oud pabrik cerutu di Belanda untuk mempelajari seluk-beluk membuat Cigarillos. Butuh beberapa waktu untuk menyempurnakan seni campuran tembakau cerutu dengan cengkeh tetapi akhirnya Djarum mendapatkan formula yang tepat dan memperkenalkan rokok kretek itu kepada publik. Sejarah Perusahaan Djarum Kudus
Rokok kretek Djarum pertama adalah produk linting tangan dibuat dengan menggunakan peralatan minimal melalui proses manufaktur sederhana. Selama bertahun-tahun, berbagai rokok kretek yang Djarum membuat telah berkembang sangat. Cukup berbicara bagaimanapun, rokok sebagai dikategorikan dengan metode mereka jatuh manufaktur menjadi baik kategori linting tangan atau kategori mesin linting. Keduanya populer dan diproduksi dalam jumlah besar. Sementara itu, inovasi Djarum di penyedap telah menghasilkan berbagai macam merek
.Proses produksi dimulai dengan pemilihan bahan baku hati-hati. Bahan produksi utama terdiri dari master tembakau dan cengkeh yang telah diolah melalui proses pemotongan milik Djarum ke dalam Superfine Cengkeh. Cengkeh dan tembakau yang kemudian dicampur bersama di bawah kontrol ketat dan tidak rewel dan bahan-bahan tambahan yang ditambahkan sebelum campuran digulung menjadi wrapper dan dikemas untuk distribusi.
Sejak awal terjun ke pasar internasional di tahun 1970-an, ekspor produk tembakau Djarum telah tumbuh dengan pesat, dibantu oleh tumbuh kesadaran dan apresiasi terhadap rasa yang kretek unik.
Hari ini Djarum merek yang tersedia di lima benua. Pasar ekspor utama meliputi Australia, Belgia, Kanada, Eropa Timur, Jepang dan Timur Jauh, Timur Tengah, Belanda, Rusia, Arab Saudi, Asia Tenggara, dan Amerika Serikat. Lebih dekat ke rumah, LA Lights Menthol merek kretek telah sukses menderu di Malaysia, di mana hal ini terkait dengan gaya hidup trendi. Tidak beristirahat pada pencapaian tersebut, Djarum terus datang dengan produk-produk inovatif yang dirancang untuk menangkap pasar baru.
Dengan lebih dari setengah abad sejarah di balik itu, Djarum telah datang jauh dari awal yang tenang di jalan-jalan Kudus. Hari ini Djarum telah menjadi ikon berkat akrab di Indonesia untuk produk populer kita rokok kretek dan tembakau, yang akrab di seluruh nusantara. Kami adalah salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia dan juga membentuk kehadiran internasional yang kuat, memberikan kepuasan kepada pelanggan setiap hari.
Meskipun keberhasilan kami, Djarum tetap berakar kuat di kota yang Kudus. Akar ini membantu kita untuk mengingat di mana kita berasal, dan untuk diingat kewajiban kita untuk masyarakat. Seperti yang telah kita tumbuh, sehingga memiliki kemampuan kita untuk berkontribusi: mana begitu kita membantu masyarakat Kudus, hari ini jawab sosial perusahaan kami inisiatif program memiliki fokus nasional dan pandangan global.
PRODUK PT.DJARUM INDONESIA
Beberapa produk rokok PT. Djarum yang masih eksis diantaranya:
Djarum Coklat
Djarum Istimewa
Djarum 76
Djarum Super
L.A Lights
L.A Menthol Lights
Djarum Black
Djarum Black Slimz
Djarum Black Cappucino
Djarum Black Tea
Djarum Vanilla
Djarum Splash
Djarum Original
Djarum Cherry
Djarum Menthol
Djarum Special
Djarum Super Mezzo
Dll.
            Selain peduli terhadap par karyawan – karyawannya, Djarum juga peduli terhadap tiga aspek social, yaitu : peduli pendidikan, peduli olah raga, dan peduli lingkungan. Djarum menempatkan yanggung jawab sosial sebagai nilai penting dalam membangun karakter/budaya perusahaan. Nilai tanggung jawab sosial diantaranya dilaksanakan lewat program Djarum corporate social responsibility berupa Djarum Beasiswa Bulutangkis, Djarum Trees For life, dan Djarum Beasiswa Plus.
            Djarum Beasiswa Bulutangkis memberikan beasiswa bulutangkis pada atlet berprestasi. Djaurm Trees For Life melakukan penanaman pohon dibeberapa kota, pembibitan, pemupukan, dan pembagian tanaman. Djarum Beasiswa Plus memberikan beasiswa untuk ribuan mahasiswa seluruh Indonesia yang berprestasi. 
3.2. PERANCANGAAN DAN PENGEMBANGAAN PRODUK PADA PT.    DJARUM
Setiap perusahaan yang melakukan bisnis di bidang apapun itu,hal utama yang menjadi tujuannya yaitu bagaimana perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik dalam arti tercapainya keberhasilan yang baik. Untuk mencapai tujuan itu, diperlukan suatu strategi manajemen yang sudah pasti dimiliki setiap perusahaan.
Dalam Era ini dan dari tahun ke tahun, dapat dirasakan intensitas kompetesi bisnis berlangsung dengan cepat. Tanpa kesadaran akan faktor-faktor atau nilai penentu keberhasilan (key success factors), maka suatu perusahaan boleh jadi akan gagap mengelola dirinya, untuk kemudian terkapar mati ditelan arus perubahan zaman. Di Indonesia, industri yang boleh dikatakan hasilnya dinikmati semua kalangan yaitu rokok. Meskipun industri ini, melahirkan kontroversi di masyarakat namun juga memberikan sumbangan yang sangat besar bagi APBN. dan bukan nilai yang sangat kecil, begitupula dengan lapangan kerja yang telah diberikan industri ini.
PT.Djarum telah membuktikan hal tersebut dengan diraihnya beberapa penghargaan antara lain. Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja tahun 2002 (Zero Accident Acknowlegment), Audit Exterl Keselamatan Kerja tahun 2004 dengan hasil 87%. Tahun 2005 berhasil mendapatkan Bendera Emas (Bendera Emas : Pemberian penghargaan untuk perusahaan dalam pengelolaan lingkungan yang baik bagi perusahaan dengan produksi bersih) dan Tahun 2007 mendapat hasil 93%. Penghargaan lain Certificate of Compliance ISO 9001-1994 (Penghargaan tahun 2001) kemudian diperbaharui menjadi ISO 9001-2000. Dengan melihat prestasi tersebut diatas, muncul pertanyaan lagi bagaimana cara PT. Djarum dapat memperoleh keberhasilan tersebut. Akhir tahun 2007, PT. Djarum telah pembayar cukai pada pemerintah sebesar Rp.7,642 triliun, Rp.25.475/hari, dengan jumlah karyawan 74.490.dengan manajemen yang terstruktur memungkinkan perusahaan ini berkembang.
PT. Djarum memiliki, 5 nilai-nilai inti dalam pengembangan perusahan. Nilai-nilai itu adalah:
1.              Fokus pada pelanggan, Fokus pada pelanggan
2.              Profesionalisme
3.              Organisasi yang terus belajar
4.              Satu Keluarga
5.              Tanggung Jawab Sosial
.
Fokus pada pelanggan
            Pelanggan merupakan bagian yang sangat penting dalam keberlangsungan suatu perusahaan, tanpa ada pelanggan, tanpa ketertarikan pelanggan terhadap produk yang telah diproduksi, perusahan akan mandet. PT Djarum selalu mengutamakan agar pelanggan selalu puas terhadap produknya, dengan memberikan harga yang relatif rendah meskipun keuntungan yang dicapai berkurang, hal ini diatasi dengan peningkatan hasil yang baik dan jumlah penjualan, selain itu juga PT.Djarum memberikan dana kepada beberapa pelanggan untuk memasarkan produknya sehingga tercipta hubungan yang sangat dekat.
Profesionalisme
            Profesional dalam membangun perusahaan secara baik, dimulai dengan perekrutan karyawan-karywati yang potensial (salah satu elemen vitas bagi kegemilangan gerak sebuah perusahaan). Kemampuan perusahaan untuk melakukan inovasi secara terus menerus. seiring tuntutan tersebut, PT Djarum selalu memberikan respon yang inovatif pada konsumen. Profesional dalam mengimplementasikan strategi-strategi yang telah dirancang dengan penuh optimis. Dengan profesionalisme tersebut semuanya dapat tercapai.


Organisasi yang terus belajar.
            Dengan keberhasilan yang diperoleh berupa penghargaan-penghargaan dan produk-produk yang inovatif,PT.Djarum tidak berpuas hati, dengan keberhasilan tersebut, selalu belajar keberhasilan itu. Tidak hanya selalu menilai perusahaannya sendiri. Melakukan sharing dengan perusahaan lain berbagi pengetahuan.
Satu keluarga.
            Rasa kekeluargaan sangat terasa di lingkungan PT.Djarum, ini terlihat ketika pada waktu istirahat, terkadang para direksi bergabung bersama karyawan, berbagi cerita, bercanda, ini menciptakan kesenangan bagi para karyawan. Disinilah komunikasi dari segenap jajaran manajemen dan karyawan. Mereka bersama-sama untuk memajukan perusahaan,dengan dukungan organisasi yang solid,serta kerja keras dari semua karyawan.
Tanggung Jawab Sosial.
Dalam hal tanggung jawab sosial, untuk karyawan, PT.Djarum sangat memperhatikan karyawannya dengan memberikan jaminan sosial berupa jaminan kesehatan,hadiah tahunan, tunjangan, jaminan kecelakan,jaminan pensiun. PT.Djarum juga memberikan beasiswa pendidikan pada anak-anak karyawan sehingga dapat melanjutkan pendidikannya dengan baik. Tanggung Jawab Sosial yang diberikan PT.Djarum tidak hanya pada karyawannya tetapi juga pada masyarakat umum.Untuk melaksanakan tanggung jawab ini PT.Djarum melakukan Coorporate Social Responbility (CSR), yang sangat jelas saat ini, yaitu : Djarum memberikan dananya 30 Milliar dalam pembangunan lapangan bulutangkis, GOR PT.Djarum Bakti Bangsa, yang digunakan untuk merekrut para pemain bulutangkis yang handal berkelas dunia. Dalam bidang lingkungan PT.Djarum memberikan secara cuma-cuma pohon-pohon untuk penghijauan.
Strategi bisnis
PT. Djarum mengeluarkan beberapa produk diantaranya Djarum Super, Djarum Coklat, Djarum 76, Djarum Istimewa. Kesemuanya merupakan rokok berjenis kretek. Akan tetapi djarum melihat pangsa pasar ini stagnan sehingga PT. Djarum merambah pasar rokok mild, diantaranya adalah L.A Light, L.A Menthol, Djarum Super Mezzo, Djarum Black dan Djarum Black Menthol. Selain itu Djarum mengembangkan cita rasa yang lebih varian dengan mengkombinasikan cita rasa cappucino, dan Teh yang dikenal dengan nama Brand Djarum Black Tea dan Djarum Black cappuccino.
Dalam perancangaan dan pengembangaan produk, PT. Djarum mempunyai spesifikasi tersendiri, antara lain :
● Survey keinginan konsumen dipasar.
● Mengikuti trend yang berkembang saat ini.
  ● Mengikuti selera konsumen yang berubah – ubah.

BAB IV
PENUTUP
4.1.  Kesimpulan
Setelah memahami dari seluruh keterangan dari bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.      Manajemen  produksi  dan  operasi  merupakan  usaha  pengelolaan  secara  optimal  penggunaan  sumber  daya-sumber  daya (faktor  produksi) yaitu  tenaga  kerja, mesin, peralatan, dan bahan  mentah. Dalam proses  transformasi  bahan  mentah  dan  tenaga  kerja  menjadi  berbagai  produk  dan  jasa.
2.      Djarum selalu mengakui bahwa Riset & Pengembangan (R & D) sangat penting untuk pengembangan produk kretek. Seorang perintis di daerah ini, Djarum R & D departemen didirikan pada tahun 60-an baik di depan pemain lain kretek utama, diikuti dengan pembangunan pusat R & D resmi di 70-an dengan tujuan untuk mengembangkan campuran rokok kretek baru.
Ø  Kontribusi Djarum terhadap perkembangan termasuk rokok kretek:
● Mengembangkan rendah pertama di dunia-tar, rendah nikotin kretek
● Mengembangkan cerutu kretek pertama di dunia
● Mengembangkan kretek kertas cokelat
● Mengembangkan rokok kretek kertas hitam
● Mengembangkan kretek ceri-rasa dan rasa vanilla
● Mengembangkan satu di dunia dan hanya Superfine campuran Cengkeh
Hari ini R & D tim Djarum didukung oleh teknologi laboratorium state-of-the-art. Sering berinteraksi dengan departemen pemasaran dalam upaya untuk mengembangkan rasa baru. Selain mengembangkan rasa kretek, R & D wawasan juga diterapkan pada manufaktur dan sisi produksi.
3.      Dalam perancangaan dan pengembangaan produk, PT. Djarum mempunyai spesifikasi tersendiri, antara lain :
● Survey keinginan konsumen dipasar.
● Mengikuti trend yang berkembang saat ini.
● Mengikuti selera konsumen yang berubah - ubah.
4. Proses pengembangan produk (Ulrich-Eppinger, 2001) dalam suatu        perusahaan umumnya melalui 6 tahapan proses, antara lain adalah :
● Fase 0 : Perencanaan Produk.
● Fase 1 : Pengembangan Konsep.
● Fase 2 : Perancangan Tingkat Sistem.
● Fase 3 : Perancangan Detail.
● Fase 4 : Pengujian dan Perbaikan.
● Fase 5 : Produksi Awal.
4.2.Saran
Setelah memahami dari seluruh keterangan dari hasil tugas Kuliah Kerja Lapangan yang telah saya tulis dibeberapa bab depan maka saya bisa menyarankan suapaya perusahaan :
  PT. DJARUM  harus  tetap  menjaga  konsistensinya  di dunia  bisnis  mengingat  persaingan  di dunia  rokok  sangatlah  ketat.
·         Menciptakan inovasi-inovasi produk baru, supaya penjualan makin meningkat.
·         Menggunakan sistem pendekatan dalam perancangaan dan pengembangaan produk yang sesuai dengan keadaan perusahaan.
·         Perencanaan harus dijalankan semaksimal mungkin untuk produktivitas perusahaan.






DAFTAR PUSTAKA
Ø  Cahyono, Budi.2005.Manajemen Operasi.Semarang.Unissula Prees.
Ø  Drs, Ahyari, Agus, M.B.A.1979.Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi.Yogyakarta.BPFE.
Ø  Ulrich, Eppringer.2001.Perancangan dan Pengembangan Produk.Salemba Empat.
Ø  www.djarum.com
Ø  www.wikipedia.com





















0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger