skip to main |
skip to sidebar
20.25
Unknown
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim
... Bagaimanakah kehidupan wanita yang semasa hidup dan sesudah matinya
menghebohkan dan menyibukkan dunia ini, yang meninggalkan dunia diatas
gelombang ketenarannya, dibawah kilat kejayaannya, dan pada puncak
keremajaannya yang sampai sekarang masih terus diperbincangkan .
Bagaimanakah kehidupannya yang sebenarnya? Apakah ia bahagia dalam
kehidupannya? Apakah ketenarannya dapat memenuhi segala kehidupannya?
Semoga kisah tentang dirinya berikut dapat menjadi dasar dan acuan yang
paling valid untuk mengetahui kebahagiaan yang dirasakannya. Ia
bercerita bawah ia tumbuh dalam keluarga yang dilingkupi oleh kesusahan
dan dikelilingi oleh kesedihan. Ia tidak tahu siapa ayah kandungnya. Ia
tidak menemukan seorang ibu yang menyayanginya. Tidak pula ada seorang
pun yang pernah menepuk-nepuk pundaknya sambil mengatakan
perkataan-perka taan yang biasa dikatakan kepada anak kecil : “Engkau
cantik sekali…”
Ia juga mengakui bahwa nama laki-laki yang
tertera di akte kelahirannya adalah salah seorang kekasih ibunya yang
mungkin dipilih dengan cara undian sebagai seorang ayah bagi anak yang
baru dilahirkan.
Marilyn juga berkata : “Setelah ia mengalami
depresi berat, panti asuhan lah yang menjadi tempat tinggalnya. Di panti
ini, banyak sekali keluarga yang ingin mengadopsinya sebagai anak
angkat, sampai akhirnya ia di adopsi oleh wanita tua yang bernama Ana
Laudur. Ia tinggal bersama wanita ini sampai jenjang SMA. Ibu angkatnya
menyadari bahwa anaknya telah beranjak dewasa dan semakin cantik. Para
pemuda kota Los Angeles selalu mengikutinya kemanapun ia pergi, sampai
akhirnya ibunya pun berencana menikahkannya dengan seorang pemuda
bernama Jim Dougherty, namun sayang ia tidak mencintainya dan tidak
pernah merasa bahagia dengan laki-laki itu. Dari sinilah kemudian ia
mulai meniti kariernya didunia entertainment (hiburan), yang
mengakibatkan suaminya merasa cemburu dan akhirnya kehidupan rumah
tangganya berakhir dengan perceraian. Setelah itu, mulailah Marilyn
terkenal sebagai seorang aktris.
Kemudia setelah itu,
ketenarannya terus melonjak sehingga memicu berkobarnya api kecemburuan
dan kedengkian dikalangan orang banyak-sebagaim ana yang dikatakan
Marilyn-namun dia merasa tidak merasa perlu untuk memadamkan semua itu.
Marilyn juga pernah mengatakan bahwa ia ingin sekali keluar bermain
bersama orang-orang yang tidak mengenal siapa dirinya, namun mereka
mengajaknya semata-mata karena perasaan cinta.
Marilyn mengaku
bahwa ia tidak mencintai seorang pun dari ketiga suaminya (Jim
Dougherty, Arthur Miller dan Joe DiMaggio). Ia pun mengakui bahwa
laki-laki yang dicintainya adalah seorang penulisskenario drama Amerika
bernama Arthur Miller. Akan tetapi perkawinan-seba gaimana
penuturannya-me nghancurkan semua perasaan cinta itu. Maka dari itu, Ia
pun memutuskan untuk berpisah dan bercerai dengannya, namun tetap
bersahabat.
Marilyn meyakinkan bahwa pengalaman yang paling
buruk dalam hidupnya adalah ketika semua orang berusaha memanfaatkannya ,
bahkan keluarga terdekatnya sekalipun. Yang perlu diingat pula bahwa
fase kehidupan wanita ini merupakan rentetan keburukan yang saling
berkaitan. Selain itu, sama sekali ia tidak pernah memberikan jasa
kepada orang lain.
Diantara rentetan keburkan yang paling
terkenal adalah hubungan gelapnya dengan presiden John F. Kennedy, yang
meninggalkannya setelah mendapat kursi kepresidenan, yang kemudian
digantikan oleh saudaranya Robert Kennedy. Hubungan gelap tersebut
menyebabkan masalah yang banyak sekali. Bahkan, ada yang menduga
keluarga Kennedy ikut bertanggung jawab atas kematian Marilyn.
Bagaimanakah akhir kehidupan wanita ini?
Mereka menemukan Marilyn dalam keadaan sudah tidak bernyawa didalam
rumahnya. Tim forensik yang menangani kasusnya menyatakan bahwa ia mati
bunuh diri. Tim itu juga menemukan sebuah surat rahasia yang tersimpan
dalam kotak penyimpanan di Manhattan, New York. Surat tersebut
memberikan sedikit titik terang penyebab bunuh dirinya Marilyn Monroe,
sebab pada sampul surat itu tertuliskan kalimat : “Jangan dibuka sebelum
aku mati”.
Ketika tim membukanya, ternyata surat itu berisi
tulisan tangan Marilyn Monroe. Tulisan itu tertuju kepada seorang wanita
yang meminta saran tentang bagaimana caranya agar menjadi bintang.
Dalam jawabannya kepada penanya itu dan kepada siapa saja yang ingin
menjadi bintang, Marilyn berkata : “Berhati-hatila h terhadap sanjungan
dan terhadap kegemerlapan yang menimpamu. Sungguh aku merasa sebagai
wanita yang paling sengsara di dunia ini. Aku tidak bisa menjadi seorang
ibu. Aku lebih mementingkan rumah dan kehidupan keluarga terhormat
diatas segala-galanya.
Seebnarnya, kebahagian hakiki seorang
wanita terdapat pada ikatan kehidupan rumah tangga yang suci. Kehidupan
kelaurga merupakan lambang kebahagian seorang wanita, bahkan kebahagiaan
seluruhnya.
Di akhir suratnya ia berkata : ” Orang-orang telah
menzhalimi aku, Bergelut dalam bidang hiburan, sama dengan menjadikan
seorang wanita bagaikan barang murahan yang hina walau bagaimanapun
banyaknya sanjungan dan ketenaran yang justru mematikan. Aku menyarankan
kepada semua wanita agar jangan bergelut dalam bidang ini ataupun
sebagai pemainnya. Sesungguhnya kematian mereka akan sama seperti
kematianku.”
Demikianlah keadaan bintang ini dan itulah
beberapa nasehat yang ia berikan di akhir ketenarannya. Banyak sekali
pelajaran yang dapat dipetik dari kisah ini, namun sayang sekali sedikit
sekali orang yang mau mengambilnya.
Oleh karena itu, adakah orang yang mau mengambilnya sebagai PELAJARAN?
Sumber : Buku “Cara Bertaubat Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah” (Syaikh Muhammad bin Ibrahim al-Hamd)
Wallahua’lam bish Shawwab ....
Barakallahufiku m ....
0 komentar:
Posting Komentar